Soalan 2 (c) - Petikan Prosa Klasik (Set 1)
Baca petikan prosa klasik di bawah dengan teliti kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri.
Maka Indera Nata pun amat takut, katanya, “Hai tuan Puteri, betapa bicara kakanda ini, kalau didapatinya kakanda ini oleh raksasa itu?”
Maka oleh tuan puteri akan Indera Nata itu ditaruhnya di dalam peti emas. Setelah sudah maka raksasa itu pun datanglah dua laki isteri. Setelah sampai maka ia pun mencium bau manusia.
Maka katanya, “Hai cucuku, dimanakah bau manusia ini? Adakah manusia di dalam mahligai ini?”
Maka kata Tuan Puteri Cendera Kesuma, “Hai nenekku, tiadalah pernah manusia sampai ke mari! Melainkan kami ini juga manusia. Jikalau nenekku hendak makan kami ini, makanlah ketujuh orang ini.”
Maka kata raksasa itu, “Hai cucuku, sudahkah besar hatimu itu?”
Maka kata Tuan Puteri, “Hai nenekku, lagi sangat kecil hati kami ini, jikalau nenekku hendak segera membesarkan hati kami, carikanlah gajah yang bergadingkan emas supaya hati kami lekas besar!”
Sebermula maka fikir raksasa itu; benarlah seperti kata tuan puteri itu seperti katanya, “Hai cucuku, esok harilah aku pergi mencari kehendakmu itu!”
Hatta maka hari pun petanglah. Maka raksasa itu pun tidurlah ia dua laki isteri. Apabila hampirlah siang maka ia pun pergilah keduanya ke dalam hutan mencari gajah bergadingkan emas ke sana ke mari tiada juga diperolehnya.
(Dipetik daripada Hikayat Indera Nata,
dalam antalogi Harga Remaja, Dewan Bahasa dan Pustaka)
(i) Berikan maksud rangkai kata segera membesarkan hati kami [2 markah]
(ii) Apakah langkah-langkah Tuan Puteri Cendera Kesuma untuk melindungi Indera Nata daripada dimakan oleh raksasa?
[3 markah]
(iii) Nyatakan tindakan yang mungkin anda akan ambil untuk melepaskan diri daripada tawanan raksasa
[3 markah]
Soalan 2(c): Petikan Prosa (Set 1)
(i) Makna rangkai kata:
- Cepat menggembirakan hati tuan puteri 2m
(ii) Langkah-langkah
- Indera Nata ditaruhnya di dalam peti emas
- mengatakan tiada pernah manusia sampai ke tempat itu melainkan mereka
- menyuruh raksasa memakan ketujuh-tujuh puteri
- meminta raksasa mencarikan mereka gajah bergading emas supaya hati mereka
lekas besar
[Maksimum 3 markah]
(iii) Tindakan;
- memujuk raksasa supaya membebaskan mereka.
- berusaha melarikan diri.
- membuat helah/ menipu / beri ganjaran jika dibebaskan
- membunuh raksasa.
- berdoa agar ada orang yang datang membantu
[Maksimum 3 markah]
Soalan 2 (c) - Petikan Prosa Klasik (set 2)
Baca petikan prosa klasik di bawah dengan teliti kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri.
Sebermula maka tersebutlah perkataannya raksasa mencari kijang putih itu. Maka ia pun tiadalah bertemu dan beberapa gunung yang besar-besar habislah dijalaninya daripada sakit hatinya mencari kijang itu. Setelah demikian maka ia pun marahlah akan tuan puteri itu lalulah ia segera berjalan pulang melihat isterinya yang membasuh kain hitam itu. Maka didapatinya lagi isterinya membasuh kain hitam itu. Mula-mula habislah koyak-koyak tiada juga mahu putih.
Maka kata suaminya, “Hai isteriku, jika demikian marilah kita kembali dahulu!”
Maka ia pun kembalilah lalulah berjalan. Setelah sampai ia ke rumahnya maka dilihatnya kepada mahligai itu gajah itu tiada lagi.
Maka katanya, “Ke mana gerangan gajah ini hilangnya?” Maka lalu dilihatnya tuan puteri sekalian itu pun tiadalah.
Maka katanya. “Bukankah aku kata manusia ada di dalam mahligai ini. Jika demikian sahaja dicurinya akan tuan puteri itu sekalian.”
Maka ia pun terlalulah amarahnya lalulah ia berjalan segera mengikut bekas tapak gajah itu dan tiada berapa lamanya berjalan maka terlihatlah kepada gajah itu dan tuan puteri ketujuh orang ada di atas gajah itu. Maka raksasa dua laki isteri itu pun sangatlah amarahnya. Maka ia pun segera mengusir Indera Nata dan tuan puteri ketujuh itu serta dengan tempik soraknya.
Hatta maka tuan puteri sekalian itu pun menangislah bercintakan dirinya dan Indera Nata itu pun sampailah ke tepi laut serta mencinta gemala hikmat yang daripada Betara Gangga itu.
(Dipetik daripada Hikayat Indera Nata,
dalam antalogi Harga Remaja, Dewan Bahasa dan Pustaka)
(i) Apakah maksud rangkai kata menangislah bercintakan dirinya
[2 markah]
(ii) Mengapakah raksasa itu menjadi sangat marah?
[3 markah]
(iii) Pada pendapat anda, bagaimanakah raksasa boleh mengawal perasaan marahnya?
[3 markah]
Soalan 2(c): Petikan Prosa (Set 2)
(i) Makna rangkai kata menangislah bercintakan dirinya
- bersedih mengenang/ memikir nasib/ perkara yang akan berlaku kepada diri
mereka/ ketujuh-tujuh puteri 2m
(ii) Raksasa menjadi sangat marah kerana:
- tidak bertemu / tidak berjaya mencari kijang
- gajah raksasa telah tiada / hilang
- tuan puteri pun tiada/ hilang/ lari
- melihat gajah dan ketujuh-tujuh orang puteri ada di atas gajah
[Maksimum 3 markah]
(iii) Tindakan raksasa untuk mengawal perasaan marah:
- bersabar/ bertenang/ reda
- berusaha untuk mendapatkan semula/ mengejar tuan puteri.
- ingat akan pencipta/ Tuhan
- mencari makanan lain
- berfikir secara rasional .
[Maksimum 3 markah]
Soalan 2 (c) - Petikan Prosa Klasik (Set 3)
Baca petikan prosa klasik di bawah dengan teliti kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri.
Maka inang pengasuh bondanya pun segeralah ia membuka pintu itu serta katyanya, “Siapatah berseru-seru di luar pintu ini?”
Maka kata Indera Nata, “Akulah anak kepada Tuan Puteri Cenderawati.”
Maka kata inang pengasuh itu, “Sungguhlah tuan puteri itu beranak seorang laki-laki bernama Indera Nata tetapi sekarang ini Indera Nata itu telah lamalah sudah hilang disuruh oleh Raja Rom pergi mencari gajah bergadingkan emas serta tuan puteri tujuh orang.”
Maka kata Indera Nata, “Hai mak inang, akulah ini Indera Nata serta tuan puteri tujuh orang itu dan adalah aku bawa ini!”
Mak mak inang pun segeralah membukakan pintu itu lalu ia pergi memberitahu akan Tuan Puteri Cenderawati. Setelah bondanya menegar Indera Nata datang itu maka segeralah ia mendapatkan anakanda itu.
Arakian maka tuan puteri pun terlihatlah kepada tuan puteri tujuh orang itu dibawa oleh anakanda itu. Maka hati bondanya pun terlalu sukacita melihat anakanda itu. Maka lalu ia memeluk mencium anaknya itu seraya katanya, “Wah anakku tuan, hiduplah rasa hatiku tuan dan nyawa bonda tuan adapun selama anakku pergi itu tiadalah aku mau makan dan minum dan tidur daripada sangat aku bercintakan anakku ini!”
(Dipetik daripada Hikayat Indera Nata,
dalam antalogi Harga Remaja, Dewan Bahasa dan Pustaka)
(i) Apakah maksud rangkai kata hiduplah rasa hatiku
[2 markah]
(ii) Apakah bukti Tuan Puteri Cenderawati sangat sayang akan anaknya Indera Nata?
[3 markah]
(iii) Pada pendapat anda, apakah tindakan yang boleh anda lakukan jika anak anda sudah lama tidak pulang ke rumah?
[3 markah]
Soalan 2(c): Petikan Prosa (Set 3)
(i) Makna rangkai kata hiduplah rasa hatiku :
- menjadi gembira/ wujud perasaan suka dalam diri Tuan Puteri Cenderawati
2m
(ii) Bukti-bukti;
- dia segera mendapatkan anaknya setelah mendengar anaknya sudah balik
- memeluk dan mencium anaknya
- tidak mahu mimum dan makan sepanjang ketiadaan anaknya
- tidak dapat tidur sepanjang ketiadaan anaknya
[Maksimum 3 markah]
(iii) Tindakan;
- berusaha mencari
- meminta orang lain / rakyat mencari
- menyiarkan/ sebarkan makluman/ iklan kehilangan anak
- membuat tawaran / ganjaran kepada sesiapa yang berjumpa anaknya
- gunakan kaedah tradisonal/ bomoh
- berdoa agar berjumpa anaknya semula
[Maksimum 3 markah]
No comments:
Post a Comment